Headlines

Perbedaan Tanggal Natal di Setiap Gereja Dalam Kristen

Sumber Gambar Pinterest.com

Natal adalah salah satu perayaan terbesar dalam agama Kristen, memperingati kelahiran Yesus Kristus. Meskipun semua umat Kristen merayakan Natal, tanggal perayaan ini dapat bervariasi tergantung pada kalender yang diikuti oleh masing-masing gereja. Perbedaan ini terutama terjadi antara gereja-gereja yang mengikuti kalender Gregorian dan kalender Julian. Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan tanggal Natal di berbagai denominasi Kristen.

  1. Gereja Katolik Roma dan Gereja Protestan
    Kalender yang digunakan: Kalender Gregorian.
    Tanggal Natal: 25 Desember.
    Gereja Katolik Roma dan sebagian besar gereja Protestan (seperti Gereja Lutheran, Gereja Anglikan, dan gereja-gereja evangelikal) mengikuti kalender Gregorian yang diperkenalkan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582. Kalender ini menggantikan kalender Julian yang lebih tua dan lebih banyak digunakan sebelumnya. Karena reformasi kalender ini, terdapat koreksi dalam perhitungan tahun kabisat yang menyebabkan pergeseran tanggal.
    Oleh karena itu, gereja Katolik dan sebagian besar gereja Protestan merayakan Natal pada 25 Desember setiap tahunnya, sesuai dengan kalender Gregorian. Perayaan ini sering dimulai pada malam Natal (24 Desember) dengan kebaktian Misa Malam Kudus dan dilanjutkan pada hari berikutnya, 25 Desember, dengan perayaan utama.
  2. Gereja Ortodoks Timur
    Kalender yang digunakan: Kalender Julian.
    Tanggal Natal: 7 Januari (kalender Gregorian) atau 25 Desember (kalender Julian).
    Gereja Ortodoks Timur, termasuk Gereja Ortodoks Rusia, Gereja Ortodoks Yunani, Gereja Ortodoks Serbia, dan gereja-gereja Ortodoks lainnya, mengikuti kalender Julian. Kalender ini lebih tua dan memiliki kesalahan dalam perhitungan tahun kabisat, sehingga menyebabkan perbedaan sekitar 13 hari dibandingkan dengan kalender Gregorian.
    Karena perbedaan ini, tanggal 25 Desember dalam kalender Julian bertepatan dengan 7 Januari pada kalender Gregorian. Oleh karena itu, gereja Ortodoks Timur merayakan Natal pada 7 Januari, meskipun mereka memperingati kelahiran Yesus Kristus pada tanggal yang sama, yaitu 25 Desember menurut kalender Julian.
  3. Gereja Ortodoks Koptik dan Gereja Ortodoks Ethiopia
    Kalender yang digunakan: Kalender Julian.
    Tanggal Natal: 7 Januari.
    Gereja Ortodoks Koptik di Mesir dan Gereja Ortodoks Ethiopia juga mengikuti kalender Julian, sehingga mereka merayakan Natal pada 7 Januari, yang juga merupakan 25 Desember dalam kalender Julian.
    Dalam tradisi Ortodoks Koptik dan Ortodoks Ethiopia, ada juga kebiasaan untuk berpuasa sebelum perayaan Natal sebagai bagian dari liturgi yang lebih panjang.
  4. Gereja Ortodoks Armenia
    Kalender yang digunakan: Kalender Julian.
    Tanggal Natal: 6 Januari.
    Gereja Ortodoks Armenia memiliki tradisi yang sedikit berbeda dari gereja-gereja Ortodoks Timur lainnya. Mereka merayakan Natal pada tanggal 6 Januari, yang juga merupakan tanggal Epifani atau perayaan penampakan Kristus, memperingati pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis. Tanggal 6 Januari ini didasarkan pada tradisi gereja Armenia yang menggabungkan perayaan kelahiran dan penampakan Yesus.

    Perbedaan Kalender Gregorian dan Julian
    Perbedaan utama dalam tanggal Natal ini berkaitan dengan dua jenis kalender yang digunakan oleh gereja-gereja Kristen:

Kalender Gregorian: Kalender ini diperkenalkan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582 untuk menggantikan kalender Julian, yang memiliki kesalahan dalam perhitungan tahun kabisat. Kalender Gregorian lebih akurat dalam hal penyesuaian dengan tahun tropis dan musim, dan sejak saat itu diterima oleh banyak negara dan gereja di dunia Barat.
Kalender Julian: Kalender ini digunakan oleh gereja-gereja Ortodoks Timur dan beberapa gereja lainnya, meskipun sudah digantikan di banyak bagian dunia oleh kalender Gregorian. Karena kesalahan dalam perhitungan tahun kabisat, kalender Julian mengalami penundaan sekitar 13 hari dibandingkan dengan kalender Gregorian.

Pengaruh Perbedaan Kalender terhadap Perayaan Natal
Perbedaan dalam tanggal Natal ini tidak mempengaruhi makna inti dari perayaan Natal. Semua gereja Kristen, terlepas dari tanggal yang mereka pilih untuk merayakan, memperingati kelahiran Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dunia. Meskipun gereja Katolik, Protestan, dan sebagian besar gereja Ortodoks Timur merayakan Natal pada tanggal yang berbeda, mereka tetap merayakan peristiwa yang sama dengan semangat yang sama: perayaan kasih Tuhan yang datang ke dunia dalam wujud manusia.

    Selain itu, meskipun kalender Julian digunakan oleh beberapa gereja Ortodoks, beberapa gereja Ortodoks lainnya sudah mengadopsi kalender Gregorian dalam beberapa aspek perayaan mereka. Misalnya, banyak gereja Ortodoks yang merayakan Paskah menurut kalender Julian, tetapi merayakan perayaan-perayaan lainnya, seperti Natal, dengan mengikuti kalender Gregorian.


    Gereja Katolik Roma dan sebagian besar gereja Protestan merayakan Natal pada 25 Desember, berdasarkan kalender Gregorian.
    Gereja Ortodoks Timur merayakan Natal pada 7 Januari, yang merupakan 25 Desember dalam kalender Julian.
    Gereja Ortodoks Armenia merayakan Natal pada 6 Januari, yang menggabungkan perayaan kelahiran dan penampakan Yesus.


    Meskipun ada perbedaan dalam tanggal, esensi dari perayaan Natal tetap sama di semua denominasi Kristen: merayakan kelahiran Yesus Kristus sebagai wujud kasih Tuhan kepada umat manusia.
    Perbedaan tanggal ini menunjukkan keragaman tradisi dalam dunia Kristen, namun tetap menegaskan persatuan dalam iman dan makna Natal.

      Tinggalkan Balasan

      Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *