![](https://temanberita.net/wp-content/uploads/2025/01/hiv-aids-youth-ribbon-20130301-rappler.jpg)
Sumber gambar ilustrasi Bisnis.com
Mungkin kamu berpikir pembahasan ini akan berkisar pada jajanan anak-anak seperti cokelat, permen, atau makanan ringan lainnya. Namun, yang dimaksud “jajan” di sini adalah aktivitas orang dewasa, yaitu seks bebas.
Tidak aneh jika terkadang muncul pikiran atau angan-angan untuk mencoba hubungan seksual dengan seseorang yang bukan pasangan resmi—bukan pacar, suami, atau istri. Wajar jika keinginan itu muncul karena ada dorongan mencari variasi untuk memenuhi kepuasan pribadi. Rasa bosan adalah hal yang manusiawi, sama seperti lidah yang bisa jenuh jika terus-menerus menikmati makanan yang sama setiap hari.
Namun, jika kamu memutuskan untuk mewujudkan keinginan atau fantasi tersebut, penting untuk memahami risiko yang menyertainya. Selain risiko dipergoki pasangan, ada ancaman yang jauh lebih serius, yaitu HIV.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dengan menghancurkan sel CD4, yang berfungsi melindungi tubuh dari penyakit. Penurunan jumlah sel CD4 membuat tubuh rentan terhadap infeksi. Jika tidak ditangani, HIV dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), di mana tubuh kehilangan kemampuan melawan penyakit sepenuhnya. Kondisi ini sangat berbahaya dan bisa mengancam nyawa—semua itu hanya karena godaan untuk jajan.
HIV menular tidak hanya melalui hubungan seksual tetapi juga melalui penggunaan narkoba suntik. Virus ini menyebar melalui cairan tubuh seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, atau ASI. Karena itu, jika kamu tetap memilih “jajan,” gunakan pengaman, yaitu kondom, untuk mengurangi risiko.
Penting untuk memilih kondom yang berkualitas baik dan tahan sobek. Namun, ingat bahwa penggunaan kondom tidak sepenuhnya menghilangkan risiko. HIV dapat menular tidak hanya melalui sperma dan cairan vagina, tetapi juga melalui darah. Jika melakukan oral seks, pastikan tidak ada luka atau darah di area mulut atau alat kelamin.
Lalu, apakah setelah menggunakan kondom dan memastikan tidak ada luka itu sepenuhnya aman? Belum tentu. Jika kamu termasuk pekerja seks komersial, sering bergonta-ganti pasangan, atau memiliki riwayat keturunan HIV, penting untuk rutin berkonsultasi dengan tenaga medis dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Data Kementerian Kesehatan hingga Juni 2022 mencatat ada 519.158 kasus HIV yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Angka ini cukup besar, sehingga kewaspadaan sangat diperlukan, bahkan terhadap pasangan resmi, yang mungkin saja tanpa disadari menjadi bagian dari statistik tersebut.
Sebagai langkah pencegahan, disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah, tidak bergonta-ganti pasangan, selalu menggunakan kondom saat berhubungan, menghindari penggunaan narkoba, terutama jenis suntik, dan mencari informasi akurat tentang HIV.
Dengan meningkatkan kesadaran dan kehati-hatian, kamu dapat melindungi dirimu dan orang-orang yang kamu sayangi dari risiko yang tidak diinginkan. (Van)